0

Nilai Cinta Mukmin - Mukmin




عن أنس بن مالك رضي الله عنه خادم رسول الله صلى الله عليه وسلم قال :
( لايؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه )

رواه البخاري و مسلم


Read more
9

Fatrah Imtihan...The Origin of Silence....~




..priority..

..tunggu selepas exam..

..merindui sentuhan..

...tawaquf...

..inilah keadaan saya sekarang..ni bukan skull saya..


ada lagi beberapa hari saya akan berhadapan dengan final examination..saya mengharapkan doa daripada kawan-kawan..sebelum ini saya cuba untuk berhenti menulis..akan tetapi, pelbagai peristiwa yang tidak dijangka berlaku...ini adalah entri yang terakhir "mungkin"..saya cuba untuk menjauhkan diri dari blog ini..

kepada semua, andai saya ada melakukan kesilapan dan kesalahan, maafkanlah saya..semoga Allah merahmati kalian, dakwah dan tarbiah kalian..juga saya..amin ya rabb..semoga Allah memberikan kejayaan kepada saya, kalian dan seluruh umat Islam..

source :
as-sabiqoon.com

...................................................................................................


Topic: Dr. Abu al-Qasim Khalaf ibn al-Abbas Al-Zahrawi

Dr. Abu al-Qasim Khalaf ibn al-Abbas Al-Zahrawi

Introduction

Abu al-Qasim Khalaf ibn al-Abbas Al-Zahrawi (936 - 1013), (Arabic: أبو القاسم بن خلف بن العباس الزهراوي) also known in the West as Abulcasis, was an Andalusian-Arab physician, surgeon, and scientist. He is considered the father of modern surgery, and as Islam's greatest medieval surgeon, whose comprehensive medical texts, Islamic medicine teachings, shaped both Islamic and European surgical procedures up until the Renaissance. His greatest contribution to history is the Kitab al-Tasrif, a thirty-volume encyclopedia of medical practices.

BiographyAbu al-Qasim was born in the city of El Zahra, six miles northwest of Córdoba, Spain. He was descended from the Ansar Arab tribe who settled earlier in Spain. Few details remain regarding his life, aside from his published work, due to the destruction of El-Zahra during later Spanish-Moorish conflicts. His name first appears in the writings of Abu Muhammad bin Hazm (993 - 1064), who listed him among the greatest physicians of Moorish Spain. But we have the first detailed biography of El-Zahrawi from al-Humaydi's Jadhwat al-Muqtabis (On Andalusian Savants), completed six decades after El-Zahrawi's death.

In El-Zahra, he lived most of his life. It is also where he studied, taught and practised medicine and surgery until shortly before his death in about 1013, two years after the sacking of El-Zahra.



Works

Abu al-Qasim was a court physician to the Andalusian caliph Al-Hakam II. He devoted his entire life and genius to the advancement of medicine as a whole and surgery in particular. His best work was the Kitab al-Tasrif. It is a medical encyclopaedia spanning 30 volumes which included sections on surgery, medicine, orthopaedics, ophthalmology, pharmacology, nutrition etc.


In the 14th century, French surgeon Guy de Chauliac quoted al-Tasrif over 200 times. Pietro Argallata (d. 1453) described Abu al-Qasim as "without doubt the chief of all surgeons". In an earlier work, he is credited to be the first to describe ectopic pregnancy in 963, in those days a fatal affliction. Abu Al-Qasim's influence continued for at least five centuries, extending into the Renaissance, evidenced by al-Tasrif's frequent reference by French surgeon Jaques Delechamps (1513-1588).

(IMG:http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/3/35/Al-zahrawi_surgical_tools.gif/180px-Al-zahrawi_surgical_tools.gif) [/size]Page from a 1531 Latin translation by Peter Argellata of El Zahrawi's treatise on surgical and medical instruments.



Kitab al-Tasrif

Main article: Al-TasrifAbu al-Qasim's thirty-chapter medical treatise, Kitab al-Tasrif, published in 1000, covered a broad range of medical topics, including dentistry and childbirth, which contained data that had accumulated during a career that spanned almost 50 years of training, teaching and practice. In it he also wrote of the importance of a positive doctor-patient relationship and wrote affectionately
of his students, whom he referred to as "my children". He also emphasised the importance of treating patients irrespective of their social status. He encouraged the close observation of individual cases in order to make the most accurate diagnosis and the best possible treatment.

Al-Tasrif was later translated into Latin by Gerard of Cremona in the 12th century, and illustrated. For perhaps five centuries during the European Middle Ages, it was the primary source for European medical knowledge, and served as a reference for doctors and surgeons.


Not always properly credited, Abu Al-Qasim's al-Tasrif described both what would later became known as "Kocher's method" for treating a dislocated shoulder and "Walcher position" in obstetrics. Al-Tasrif described how to ligature blood vessels before Ambroise Paré, and was the first recorded book to document several dental devices and explain the hereditary nature of haemophilia.

surgical instruments : Dr. Abu al-Qasim Khalaf ibn al-Abbas Al-Zahrawi

Advances in surgery

Al-Qasim was a surgeon and specialized in curing disease by cauterization. He also invented several devices used during surgery, for the purpose of:

* inspection of the interior of the urethra
* applying and removing foreign bodies from the throat
* inspection of the ear

Al-Qasim also described the use of forceps in vaginal deliveries.

Surgical instruments :

In his Al-Tasrif (The Method of Medicine), he introduced his famous collection of over 200 surgical instruments. Many of these instruments were never used before by any previous surgeons. Hamidan, for example, listed at least twenty six innovative surgical instruments that Abulcasis introduced.

Catgut :
Abu al-Qasim's use of catgut for internal stitching is still practised in modern surgery. The catgut appears to be the only natural substance capable of dissolving and is acceptable by the body.

Forceps :
In the Al-Tasrif (1000), Abu al-Qasim invented the forceps for extracting a dead fetus, as illustrated in the the Al-Tasrif.

Ligature :
In the Al-Tasrif (1000), Abu al-Qasim introduced the use of ligature for the arteries in lieu of cauterization.

Surgical needle :
The surgical needle was invented and described by Abu al-Qasim in his Al-Tasrif (1000).[4]

Other instruments :
Other surgical instruments invented by Abu al-Qasim and first described in his Al-Tasrif (1000) include the scalpel, curette, retractor, surgical spoon, sound, surgical hook, surgical rod, and specula.


Dr. Nik Abduh
Zagazig
Read more
0

Beradablah..~

bismillah...

saya tidak pernah mengajar sahabat-sahabat saya bersikap kurang ajar sebegini di cbox saya walaupun untuk mempertahankan saya...saya juga menyeru kepada semua sahabat-sahabat saya agar mempersatukan hati kita, tidak kira dari bangsa mana kita sekalipun, rumpun mana sekalipun, hatta kepada jemaah mana sekalipun kita, Islam tetap menjadi pilihan utama mengatasi segalanya. Saya berharap agar "hamster" tidak memberikan komen kasar terhadap orang lain.. :

hamster :

aku dh tgk blog tu..jahanam sggh blog tu..tlis psl agama,tp prngai mcm bangang..aku sokong dr.abduh..ksian kne aniaya..aku rs lg bangang org yg gunakn IP dr.abduh kt situ..ni la org yg letak otak dn akal kt lutut..


ana tidak pernah mengenali sahabat yg bersikap sebegini..biarlah orang menulis apa sahaja tentang kita..tetapi, kita balaslah dengan perbuatan yang baik..itulah yang dipesan Asy-Syaheed Imam Hassan Al-Banna Rahimahullah..jadilah seperti pokok..apabila dibaling dengan batu,ia membalasnya dengan buah..

ana dengan ini memaafkan semua yang telah terlibat secara langsung atau tidak langsung..ini semua hanyalah kerana salah faham pemilik blog tersebut yang saya tidak dapat linkkannya di sini..semoga Allah mengampuni kita semua..amin ya rabb..

wassalam

-diedit oleh penjaga blog a.k.a sahabat kpd dr.abduh dengan izin tuannya-
Read more
0


Bismillah..

Alhamdulillah...tarbiah yang saya terima di sini..melatih saya untuk bersabar...dengan sebab itu saya tidak mengambil tindakan "kurang ajar" atau membalas semula perbuatan empunya blog tersebut..saya tahu, setiap yang baik pasti ada halangan..yang buruk didewa-dewakan...sudah menjadi lumrah para pejuang..pasti ada halangan yang bakal diterima, sebaik sahaja melangkah setapak ke dalam relung dakwah..saya memaafkan semua yang terlibat..tetapi..biarlah luka hati saya ni menjadi luka yang tidak akan mampu sembuh..supaya ianya menjadi pengajaran kepada orang lain yang mampu memahami, melihat, mendengar dan menghayati..


terima kasih sahabat kerana tarbiah ini mengajar saya untuk terus bersabar.

wassalam
Read more
5

Hari Duka...~

Bismillah Ar-Rahman Ar-Rahim..

Assalamualaikum...

sebelum saya menulis..saya cuba membaca ayat-ayat Al-Quran dan mengambil wudhuk sebelumnya agar hati yang resah ini tenang kembali...baru saya dapat mencoretkan sesuatu..

saya menulis warkah pendek ini dengan tujuan menyatakan hasrat hati saya yang sedikit terluka..saya masih lagi boleh lagi berdiam diri di atas perlakuan lama seseorang yang menyerang YM saya suatu masa dulu..sudah hampir setahun saya melupakan semuanya..kali ini, saya dianiaya sekali lagi oleh "orang" tersebut..saya tidak tahu apakah dia layak dipanggil orang atau mereka yang sama sahaja seperti yang digambarkan Allah ; mempunyai hati tetapi tidak mahu mendalaminya..mempunyai mata tetapi tidak mahu melihat...mempunyai telinga tetapi tidak mahu mendengar..perumpaan ini jelas di dalam Al-Quran..sekali dua saya masih boleh memaafkan dirinya..saya tidak pernah menanam hasad mahupun dengki kepada sesiapa..

selagi posting tersebut kekal di blognya, selagi itulah saya tidak tenteram dan agak tidak mampu untuk memaafkan dirinya..saya juga tidak redha atas komen-komen di blognya yang jelas memperlihatkan "kebodohan" pengkritik blognya..saya tidak terlibat langsung dalam masalah ini...acapkali IP saya disalah gunakan oleh orang-orang tertentu..jadi, saya membuat pengakuan terbuka, saya tidak terlibat langsung dan tidak pernah singgah langsung ke laman tersebut sehinggalah saya baru sahaja diberi tahu oleh seorang ikhwah yang sayangkan saya, dan meminta saya memperbetulkan keadaan..saya juga tidak punyai kepentingan langsung terhadap blog tersebut..saya juga tidak mengenali empunya blog tersebut..

dan kepada saudara yang menggunakan IP, BLOG dan ADD saya, saya juga tidak dapat memaafkan saudara..sehinggalah saudara mengaku bersalah dan membuat pengakuan ikhlas..saya sesekali tidak memarahi blogger tersebut kerana beliau telah diserang bertubi-tubi di blognya..tetapi, tindakan kurang cerdik dengan meletakkan IP orang tanpa usul periksa membuatkan saya rasa sedikit tercabar walaupun masih lagi mampu menahan marah..saya harap posting tersebut dibuang..sekiranya ia masih kekal di situ, saya tidak teragak-agak untuk mendapatkan bantuan Profesor dan Lecturer di kuliahnya yang saya amat rapat dengan mereka...


wallahua'lam..

semoga Allah mengampuni tuan blogger, pengkritik blogger tersebut dan mereka yang terlibat dengan "jenayah" ini..

wassalam..
Read more
1

Fatawa Syeikh Uthaymeen on Takfir (Individual/Group)

jawapan kepada gambar : ya..memang masih ada karat-karat tersebut..


Bismillah...

ada di kalangan para sahabat-sahabat yang saya sayangi..mereka dengan mudah dan dengan senang mengatakan para salafi suka mengkafirkan orang...tidak saya jumpai fatwa yang membenarkan takfir terhadap orang dari kalangan ulamak rabbaniyyin dari manhaj salafi..antaranya yang melarang keras perbuatan tersebut adalah Syeikhul Islam Uthaymeen rahimahullah taala..justeru itu, barang siapa yang suka mentakfir..maka, mereka bukan dari jajaran pejuang sunnah..biarpun mereka mengatakan mereka berdiri di atas manhaj salafi..

dan buat mereka yang suka menuduh bahawa mereka dari salafi suka mentakfir orang..membida'ahkan orang..mari kita baca fatwa syeikh salafi ini..agar anda benar-benar dapat membezakan siapa salafi dan siapa ultra-salafi..dan, jangan pula kerana segelintir sikap salafi yang keras dan suka membida'ahkan orang, kita bakul sampahkan habis "salafi" dan melabelkan mereka sebagai wahhabi..mengapa ini terjadi?

1)Bughoh - tidak memahami maqasid dan illah kepada dalil-dalil nas yang diwahyukan..

2)Anti-wahabi- tidak mengkaji dan hanya tahu menghujum..menyembunyikan sebahagian fatwa-fatwa dan menzahirkan sebahagian yang lain demi kepentingan peribadi..antaranya "membodohkan" salafiyyun, mengatakan mereka tidak memahami maqasid (walaupun ada segelintir) dan mengatakan al-imam Ibn Taimiyyah sebagai KAFIR DAN FASIQ DALAM AKIDAHNYA DAN FIQHNYA..

P/S : maaf..saya tidak taksub Ibn Taimiyyah..tetapi, beliau adalah dari jajaran ulamak mujaddid yang kamil..dan mutakamil..jadi, untuk apa anda yang belajar kitab 2,3,4-10 biji kemudian datang berceramah mengatakan ibn taimiyyah KAFIR atau FASIK..untuk apa kalian berbuat demikian..subhanallah..?

sekiranya mereka menjawab begini :
wahhabi dan syeikh Muhammad Ibn Abdul Wahhab sesat..

maka saya jawab :

apakah saudara cuba membutakan mata dan memekakkan telinga saudara terhadap fatwa-fatwa para tokoh dunia Islam Muqaddimin dan Mutaakhirin tentang perjuangan Islah Syeikh Muhammad Ibn Abdul Wahhab...Apakah Pengerusi Persatuan Ulamak Sedunia, Dr. Yusuf Qardhawi tidak nampak atau buta sehinggakan beliau memuji dakwah islah dan mengiktiraf Syeikh Muhammad Ibn Abdul Wahhab sebagai MUJADDID..?..nescaya ilmu kalian lebih cetek dan tersangatlah sedikit berbanding ilmu dan ketokohan Dr.
Yusuf Al-Qardhawi..saya bukan mengangkat Islam kerana ketokohan, cuma, saya mahu semua faham, apakah
KELAYAKAN kalian untuk melabelkan seseorang dengan "wahhabi" atau yang seumpamanya..koreksi dirimu atas timbangan apa kalian dengan mudah melabelkan orang..ketahuilah juga apakah anda sudah benar-benar di atas manhaj Rasulullah SAW dan yakin bahawa anda sudah dijamin ke syurga..perbanyakkanlah ilmu, ibadah dan dakwah..bukan banyak mencerca dan membuatkan orang ramai terus ketawa dan ketawa atas cercaan yang kita buat terhadap para ulamak...

Akhir sekali..apakah KELAYAKAN kalian untuk melabelkan orang..?..ijazah..MASTER..PhD..?..apapun "maqam" kalian wahai sahabat-sahabat melayu ku, ianya tidak lagi cukup untuk saudara membenarkan diri saudara melakukan penghujuman terhadap orang dan mentahzir serta melabelkan orang sesuka hati..tambah lagi dengan menuduh sesuatu yang tidak pun berkaitan pun dengan apa yang dibawa oleh mereka yang dituduh..bandingkan diri anda dengan para ulamak mujtahid dan juga mutakkhirin ini...anda mujtahid???maaf..saya tidak dapat menerima anda kiranya anda cuba untuk menjadi pentahkim atau qadhi dlm menghukumi saudara sesama Islam..wassalam..

Dr. Nik Mohd Abduh

ANTI-BUGHOH
ANTI-SIMPLISTIK
ANTI-GHULUW
ANTI-PELABEL
ANTI-LIBERAL
ANTI-KONSERVATIF


Question: O Shaikh, may Allaah preserve you and take care of you – what is the meaning of the statement of Shaikh ul-Islaam Ibn Taymiyyah, "Takfir of a specific individual requires specific evidence (takfir ul-mu’ayyan yahtaju ila dalil mu’ayyan)"?

Answer: You know, may Allaah bless you, that the (Shari’ah) rulings are sometimes associated with a description (wasf) and sometimes associated with an individual. For example we say, ‘Every believer is from the people of Paradise’. This is a general statement which is associated with a description, every believer is in Paradise and every disbeliever is in the Fire. However, do we say in the case of a specific individual, so and so is from Paradise? Do you say about this specific individual, so and so is from the people of Fire?

Hence, there is a difference between that which is associated with a description and that which is associated with an individual. When a person utters a statement of disbelief or commits an act of kufr, then we do not declare him to be a disbeliever until we look at what motivated him to do that.

Then, we behave with him (i.e. pass a ruling over him) based upon what his (specific) situation demands.

A man is compelled to prostrate to an idol, so he prostrates. And another is compelled to utter a statement of kufr, so he says it. Have both of these men disbelieved? No. Because Allaah has said,

Whoever disbelieved in Allâh after his belief, except him who is forced thereto and whose heart is at rest with Faith but such as open their breasts to disbelief, on them is wrath from Allâh, and theirs will be a great torment. [Nahl 16:106]

So His statement "Whoever disbelieves in Allaah after having faith" is inclusive of the one who disbelieves by words or deeds. So this man who prostrated to an idol under compulsion and the man who uttered a statement of disbelief under compulsion, is his action one of kufr or not? Yes, his action is one of kufr. But is he a kafir? No. This is because, there exists a preventative barrier that restrains from takfir, and that is compulsion.

And then [there is the case of] the man who exceeded in transgression against his own soul and who said to his family, ‘When I die, burn me and scatter my ashes into the sea’. He did this thinking that he will be saved from the punishment of Allaah by it. Then his family did what he had ordered them. And Allaah – the Mighty and Majestic – gathered his ashes together and brought him back and asked him ‘Why did you do it?’ He replied, ‘My Lord, I feared Your punishment’. And so Allaah forgave him. [Bukhari, Kitab ut-Tawhid].

The act of this man is one of kufr, why? Because he doubted in the power of Allaah, and doubted that Allaah is able to bring him together again and punish him. However, since the reason behind this act of his was his fear of the punishment of Allaah – the Mighty and Majestic – Allaah forgave him.

Hence, the meaning of the words of Shaikh ul-Islam – may Allaah have mercy upon him – it is said: the disbelief that is associated with a description, then judgement can be made by it in all circumstances, [such as] whoever disbelieves in Allaah will be in the Fire, whoever prostrates to an idol is a disbeliever, whoever says that there is another deity alongside Allaah is a disbeliever [and so on]. However, with respect to a specific individual, you must not make a judgement against him until you investigate; he could be ignorant and not know, or he could have made an interpretation (ta’wil) [that is incorrect], or there could be a situation in which he was made to utter words without actually intending them.

The Prophet – may the prayers and peace be upon him – informed us that Allaah rejoices more with the repentance of his servant than [the rejoicing of] a man who has lost his camel in the desert, seeking to find it but to no avail, so he despairs of finding it again. Then he rests under a tree and awaits death. And then he finds that the camel is tied to the tree by its reigns, so he takes it by the reigns and says out of extreme joy, ‘O Allaah you are my servant and I am your Lord.’ [Muslim]. This word here is a word of kufr since he claimed Lordship (rububiyyah) for himself and claimed Allaah is a servant. However, he did not actually intend this, but he was made to err on account of his great excitement and joy, and as the Prophet – may prayers and peace be upon him – said, ‘Allaah will not take him to account’.

Read more
0

Salafi dan Salaf..?

BERIKUT ADALAH FATWA SYEIKH UTHAIMIN RAHIMAHULLAH BUAT PARA SALAFI DAN MEREKA YANG MENISBAHKAN DIRI MEREKA KEPADA SALAFI..


P/S : COPY AND PASTE

Oleh: Al-‘Allamah Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang hidup setelahku, maka dia akan melihat perselisihan yang banyak. Oleh kerana itu, hendaklah kalian berpegang teguh dengan sunnahku....” Hadits ini memberi erti bahwa apabila muncul banyak golongan di tengah-tengah umat, maka jangan berafiliasi kepada satu golongan pun...Dulu muncul sekte-sekte, seperti Khawarij, Mu’tazilah, Jahmiyyah, Syi’ah, bahkan Rafidhah....Lalu, akhir-akhir ini muncul Ikhwaniyyun, Salafiyyun, Tablighiyyun, dan kelompok lain yang semisal dengannya.

Letakkanlah semua kelompok ini di samping kiri dan teruslah melihat ke depan, yaitu jalan yang ditunjukkan oleh Nabi saw, “Hendaklah kalian berpegang teguh terhadap sunnahku dan sunnah para Khulafaur Rasyidin.” Tidak diragukan, wajib atas semua kaum Muslimin untuk mengambil fahaman salaf, bukan berafiliasi pada golongan tertentu yang disebut “As-Salafiyyun”. Yang wajib adalah hendaknya umat Islam mengambil fahaman salafus salih, bukan membentuk golongan yang dinamakan “As-Salafiyyun”. Berhati-hatilah terhadap perpecahan! Ada jalan salaf, ada pula golongan yang disebut “As-Salafiyyun”.

Apa yang wajib?

Mengikuti salaf!

Mengapa?

Kerana ikhwah As-Salafiyyun adalah kelompok paling dekat dengan kebenaran. Tidak diragukan. Akan tetapi, permasalahan mereka seperti kelompok lainnya. Sebahagian individu kelompok ini saling menyesat-nyesatkan, membid’ahkan, dan memfasikkan. Kami tidak mengingkari hal ini apabila benar mereka layak untuk itu. Akan tetapi, kami mengingkari terapi (merawat) bid’ah-bid’ah tersebut dengan cara ini. Yang wajib adalah pemimpin-pemimpin kelompok ini berkumpul. Hendaknya mereka mengatakan, “Di antara kita ada Kitabullah ‘Azza wa Jalla dan Sunnah Rasul-Nya. Marilah kita berhukum pada keduanya; bukan pada hawa nafsu, pendapat-pendapat, dan tidak pula kepada Fulan dan Fulan.”


Setiap orang bisa salah dan bisa benar meski seberapa banyak ilmu dan ibadahnya. Akan tetapi, jaminan kema’shuman hanya pada agama Islam. Nabi saw memberikan petunjuk dalam hadits ini untuk menempuh jalan yang menyelamatkan manusia; bukan berafiliasi kepada kelompok apa pun, kecuali kepada jalan salafus shalih, yaitu sunnah Nabi saw dan para Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk.

Dari buku: Beda Salaf dengan Salafi/Kasyfu Al-Haqaiq Al-Khafiyyah ‘Inda Mudda’I As-Salafiyyah karya Mut’ab bin Suryan Al-‘Ashimi.

Read more
0

Holland Dalam Igauan..~






assalamualaikum...

saya tidak akan menyeru mana-mana pihak untuk memboikot barangan keluaran Holland..akan tetapi saya akan berasa hati dan tidak tenang sekiranya ada kalangan kita yang tidak langsung sensitif atas apa yang telah berlaku kepada kita semua...boikot atau tidak..masing-masing dengan pandangan masing-masing..manusia banyak yang suka berkata-kata..tetapi tak ramai yang cuba untuk beramal..jadi..berusahalah untuk menjernihkan kekeruhan yang telah Geert Wilders lakukan kepada umat Islam..dan agama ini...

Dr. Nik Mohd Abduh

MARI LIHAT VIDEO INI : www.nkusa.org..messages to GEERT WILDERS..





-END-
Read more