0

Perutusan Syeikh Rabi' Madkhali

Peringatan bagi Yahudi!!!

Oleh: Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali

Kepada umat (Yahudi) yang dimurkai, yang dikatakan oleh Allah:

فَبَاءُوا بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُهِينٌ

“Maka mereka mendapat kemurkaan sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan orang-orang kafir akan mendapat siksaan yang menghinakan.” (Al-Baqarah: 90).

Kepada umat yang rendah dan hina, (yaitu) umat yang Allah timpakan kepada mereka kerendahan dan kehinaan dengan sebab kekufuran mereka dan karena mereka membunuh para nabi.

وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ
بِغَيْرِ الْحَقِّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

“Lalu ditimpakanlah kepada mereka kenistaan dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.” (Al-Baqarah: 61)

Inilah sifat kalian yang menyebabkan kalian tertimpa kerendahan, kehinaan dan kemurkaan Allah. Tidak ada yang bisa membuat kalian bangkit kecuali berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, sampai hari ini dan sampai hari kiamat.

Tidak ada sandaran iman dan aqidah bagi kalian, dan tidak ada sandaran kejantanan serta keberanian bagi kalian. Terus menerus kalian berperang dari balik benteng, dan permusuhan di antara sesama kalian adalah sangat hebat. Sungguh sifat-sifat kalian yang buruk sangatlah banyak sekali. Di antaranya khianat, menipu, membuat fitnah, menyalakan api peperangan dan mengadakan kerusakan di muka bumi. Setiap kali kalian akan menyalakan api peperangan, maka Allah memadamkannya. Sesungguhnya sejarah kalian sangatlah hitam dan hal itu diketahui oleh seluruh umat.

Terhadap umat Yahudi ini, aku katakan dan tentunya setiap Muslim yang benar akan mengatakannya, janganlah kalian sombong, melampaui batas, dan tertipu dengan kemenangan palsu yang kalian usahakan. Demi Allah, sesungguhnya kalian tidak akan menang terhadap tentara Muhammad dan terhadap aqidah Muhammad, yaitu aqidah tauhid “La Ilaha Illallah”. Kalian tidak menang terhadap tentara yang dipimpin oleh Khalid bin Al-Walid, Abu ‘Ubaidah bin Al-Jarrah, Sa’ad bin Abi Waqqash, ‘Amru bin Al-Ash, An-Nu’man bin Muqarrin, yaitu orang-orang yang dididik di atas aqidah dan manhaj Muhammad. Mereka pun mendidik tentara mereka di atas hal itu. Mereka memimpin pasukan mereka untuk meninggikan kalimat Allah. Tak ada yang bisa menghentikan mereka meskipun pasukan yang lebih kuat dan hebat dari kalian seperti tentara-tentara Caesar dan tentara-tentara Qishra.

Kalian tidak akan menang terhadap para tentara yang keadaan, aqidah, dan manhajnya seperti ini, serta tujuannya adalah untuk meninggikan kalimat Allah. Kalian hanya menang terhadap para tentara yang datang belakang hari.

فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (Maryam: 59)

Kalian hanya menang terhadap pasukan yang kebanyakan mereka tidak meyakini aqidah Muhammad dan para sahabatnya, dan tidak mengikuti manhaj Muhammad dan tentara-tentaranya, serta tidak mempunyai tujuan yang merupakan tujuan jihad mereka.

Terhadap orang-orang yang seperti buih di lautan itu, kalian menang. Dan dengan sebab kelalaian dan kelemahan mereka berdiri negara kalian. Demikian juga kalian menjadi sombong di muka bumi dan kalian menyebarkan kerusakan di muka bumi.

وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إسْرائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الأرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا * فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ أُولاهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَنَا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُوا خِلالَ الدِّيَارِ وَكَانَ وَعْدًا مَفْعُولا * ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْنَاكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ نَفِيرًا* إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لأنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا

"Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Isra’il dalam kitab itu: “Sesungguhnya kalian akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kalian akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepada kalian hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepada kalian giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantu kalian dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kalian kelompok yang lebih besar. Jika kalian berbuat baik (berarti) kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri dan jika kalian berbuat jahat maka kejahatan itu bagi diri kalian sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kalian dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuh kalian memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.” (Al-Isra’: 4-7)

Inilah sejarah kalian dan demikianlah perlakuan Allah terhadap kalian. Meskipun hal ini telah terjadi melalui tangan-tangan majusi, hal yang lebih dahsyat dari itu Insya Allah akan terjadi pada kalian melalui tangan-tangan pasukan Muhammad, pasukan Islam, sebagaimana yang diancamkan Allah kepada kalian karena kehinaan kalian dan rendahnya kalian di sisi-Nya.

وَإِنْ عُدْتُمْ عُدْنَا وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ حَصِيرًا

“Dan jika kalian kembali, niscaya Kami kembali (mengadzab kalian) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang kafir.” (Al-Isra’: 8)

Dan kalian telah kembali, dan siksa Allah yang pedih akan kembali kepada kalian. Allah tidak akan menyelisihi janji-Nya. Dan akan melalui tangan-tangan pasukan Muhammad dan tidak melalui tangan-tangan anak-anak kalian dan anak-anak barat yang Nashrani dan materialis.

Janganlah kalian tertipu dan janganlah kalian sombong, maka demi Allah kalian tidak akan menang terhadap Islam dan terhadap pasukan Muhammad, Al-Faruq, Khalid, dan saudara-saudaranya dari tentara-tentara Allah dan tentara-tentara Islam.

Kepada Kaum Muslimin

Kepada seluruh kaum Muslimin baik penguasa atau rakyat, kelompok-kelompok, golongan-golongan, ulama-ulama dan orang-orang yang mempunyai wawasan, sampai kapan kalian condong kepada kehidupan yang rendah ini? Sampai kapan kalian hidup sebagai buih? Sampai kapan? Sampai kapan? Mana orang-orang yang berakal di antara kalian dan dimana ulama-ulama kalian? Dimana orang-orang yang punya wawasan di antara kalian? Dimana panglima-panglima tentara kalian?

Kalian telah mendirikan beribu-ribu sekolah dan universitas-universitas, apa hasilnya? Demi Allah, kalau tegak satu persen (1 %) dari sekolah-sekolah ini dan universitas-universitas ini di atas manhaj nabi baik secara aqidah, akhlak, pensyariatan yang bijak, sungguh dunia ini akan terang dengan cahaya iman dan tauhid, dan kegelapan kebodohan dan syirik serta bid’ah akan bercerai-berai. Karena kalian telah dikuasai oleh hal ini, jika sebagian universitas tegak di atas manhaj yang hak ini, orang-orang yang tidak senang dengan manhaj ini berusaha menyusup kepadanya. Dia mempengaruhi perjalanannya dan banyak mengubah arah perjalanannya. Hanya kepada Allah-lah aku mengadu.

Tidakkah kenyataan yang pahit ini mengharuskan kalian untuk melihat kembali manhaj-manhaj sekolah-sekolah kalian dan universitas-universitas kalian dan metode-metode pendidikan kalian. Apakah telah datang waktunya untuk memikirkan sungguh-sungguh dalam mengubah masalah-masalah ini dan mengubah sekolah-sekolah dan universitas-universitas itu sebagai kepala bagi bagian belakangnya dan untuk menegakkan manhaj-manhaj Islam yang benar yang diambil dari Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya dan manhaj salafus shalih. Demi Allah, akhir umat ini tidak akan baik kecuali dengan memakai sesuatu yang memperbaiki awal umat ini.

Ubahlah manhaj-manhaj yang umumnya tidak menghasilkan kecuali buih-buih. Dan tegakkanlah manhaj Rabbani di atas reruntuhannya, dimana tidak ada kebaikan, keberuntungan, kesuksesan bagi kalian di dunia dan akhirat kecuali dengan manhaj Rabbani itu, jika kalian menginginkan diri-diri kalian dan umat kalian mendapat kebahagiaan, kebaikan, dan pertolongan atas musuh, khususnya Yahudi yang Allah timpakan kehinaan dan kerendahan kepada mereka.

Dan terhadap penguasa kaum Muslimin khususnya. Sesungguhnya kalian menanggung tanggung jawab yang sangat-sangat besar:

Pertama: Berpegang teguhnya kalian dengan Kitabullah, sunnah Rasulullah, dan siroh para Khulafaur Rasyidin dalam aqidah kalian, ibadah kalian, politik kalian, dalam mengatur rakyat kalian, dan pendidikan mereka di atas semua itu. Dan kalian menanggung satu kewajiban dari Allah Rabb kalian untuk mengubah hukum-hukum yang berlaku yang terbelakang dan politik umat-umat kalian dalam seluruh keadaan kehidupannya secara agama dan dunia dengan Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya dan para Khalifahnya yang terbimbing.

Sesungguhnya kalian adalah hamba-hamba Allah. Dan kalian hidup di atas bumi-Nya. Kalian makan, minum, dan berpakaian dari rezeki-Nya. Dan merupakan hak-Nya atas kalian, kalian mengibadahi-Nya, mensyukuri-Nya, menjadi kuat dengan agama-Nya dan syariat-Nya, kemudian kalian memegangnya dengan erat dan begitu juga rakyat-rakyat kalian berpegang erat dengannya. Manusia itu menurut agama raja-raja mereka. Sesungguhnya Allah mencegah perbuatan keji dengan kekuasaan yang tidak bisa dicegah dengan Al-Qur’an, sebagaimana dikatakan Kholifatur Rosyid ‘Utsman.

Kedua: Hendaknya kalian membentuk tentara-tentara Islam yang dididik di atas Al-Kitab dan sunnah, dan di atas asas tentara yang Islami dan untuk mewujudkan tujuan-tujuan, sasaran-sasaran tentara Muhammad .

Wajib kalian mendidik tentara Islam di atas aqidah dan manhaj Muhammad, Al-Faruq, dan Khalid bin walid, dan hendaknya kalian mendidiknya di atas tujuan-tujuan yang Allah gariskan kepada Muhammad dan para sahabatnya agar mereka menjadi tentara Allah yang hakiki, sehingga tidak akan terkalahkan.

وَإِنَّ جُنْدَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ

“Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang.” (Ash-Shoffat: 173)

Tidak di atas tujuan-tujuan duniawiyah dan syiar-syiar jahiliyah baik berupa kebangsaan, nasionalisme, dan kedaerahan, serta yang lebih jelek dari yang demikian. Insya Allah, apa yang menimpa kalian dan rakyat kalian telah mencukupi kalian dan rakyat kalian, baik yang berupa peremehan oleh umat yang rendah dan hina ini serta tantangan mereka terhadap kalian, kesombongan dan kecongkakan, dan perbuatan melampaui batas mereka atas kalian. Demi Allah, tidak ada yang menolak kejelekan dan kesombongan ini kecuali dengan berpegang teguh dengan Islam dan mendidik umat kalian dan tentara kalian di atas pokok-pokoknya, landasan-landasannya bersamaan dengan melunturkan semua syiar dan pemikiran dan keyakinan-keyakinan yang menyebabkan umat terjatuh pada kenyataan yang pahit ini.

Kepada Bangsa Palestina khususnya, wajib bangsa ini mengetahui bahwa Palestina tidak akan dibebaskan kecuali melalui tangan Faruq Islam, dan tentara-tentara Islamnya. Palestina tidak akan bebas dari kotoran-kotoran Yahudi kecuali dengan Islam yang hak yang dibebaskan melalui tangan Al-Faruq.

Dan sungguh kalian telah banyak bertahan, dan aku tidak mengetahui satu bangsa yang bersabar seperti kesabaran kalian. Akan tetapi banyak dari kalian tidak memikul aqidah Al-Faruq dan manhajnya. Kalau seandainya jihad kalian tegak di atas hal ini, maka sungguh masalah kalian akan hilang dan kalian akan mencapai kemenangan dan keberhasilan. Maka wajib atas kalian untuk menegakkan aqidah kalian, manhaj kalian, jihad kalian di atas kitabullah dan sunnah Rasul-Nya. Dan hendaklah kalian semua berpegang dengan tali (agama) Allah dan jangan berpecah-belah. Lakukanlah semua ini dengan kesungguhan dan keikhlasan di masjid-masjid kalian, di sekolah-sekolah kalian, di universitas-universitas kalian. Dan penuhilah semua itu –Insya Allah- sebagai perwujudan kemenangan yang memberikan hukuman kepada saudara-saudara kera-kera dan babi-babi.

Sesungguhnya penduduk Muslimin Negeri Syam mempunyai sebuah janji yang benar atas lisan Ash-Shadiq Al-Mashduq (orang yang benar dan dibenarkan) Nabi Muhammad, berupa kemenangan terhadap Yahudi dan Nashrani. Bersegeralah dengan sungguh-sungguh sehingga janjinya akan diwujudkan untuk kalian. Tanpa hal itu, tidak akan diperoleh kecuali kegagalan dan kerugian.

Maka demi Allah, masuknya Amerika, PBB, Kebangsaan, Nasionalisme yang dibenci tidak akan memberikan manfaat kepada kalian. Maka cepat-cepatlah menuju sebab kemenangan yang hakiki yang memberikan hukuman kepada mereka. Sungguh telah mencukupi pengalaman kalian yang banyak. Tidak akan bermanfaat dan tidak akan pernah bermanfaat sedikitpun bagi kalian. Dan janganlah kalian menjadi yang dikatakan:

Seperti unta di padang pasir yang terbunuh karena haus
Padahal air dibawa di punggungnya
Ya Allah, tetapkanlah perkara yang baik bagi umat ini sehingga wali-wali-Mu menjadi mulia padanya dan musuh-musuh-Mu menjadi terhinakan padanya.
Ya Allah, tinggikanlah kalimat-Mu dan muliakanlah agama-Mu dan muliakanlah kaum Muslimin dengannya.
Dan peganglah ubun-ubun mereka.
Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa
(*)

Diterjemahkan untuk Blog ulama sunnah dari Shaihatun Nazhar, karya As-Asy-Syaikh DR. Rabi’ Bin Hadi Al-Madkholi hafizhahullah. Diterjemahkan oleh saudara kami Abu Muhammad Miftah, dan beliau telah memberikan izin untuk menyebarkan terjemahannya ini. Semoga Allah membalas kebaikannya.
Read more
0

Demonstrasi

ikhwani fillah..

Demonstrasi AMAN sebagai tanda solidariti kita akan diadakan pada

hari : selasa 30/12/08
jam : 11.30 pagi
tempat : di hadapan bangunan tabung haji

berarak ke kedutaan amerika dan memorandum akan diserahkan..
usaha kecil kita ini diharap besar di sisi Allah..

‏لا تحقرن من المعروف شيئا ولو أن ‏ ‏تلقى أخاك ووجهك منبسط

"Janganlah kamu mencela apa jua perkara kebaikan (yang dilakukan) , walaupun hanya sekadar seseorang bertemu saudaranya dengan wajah yang senyum dan riang.."
( Riwayat Ahmad , dari hadis Jabir , no 19717 )
Read more
0

Muhasabah Cinta

Wahai pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dari Mu
Kupasrahkan semua pada Mu

Tuhan baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini ku harapkan cinta Mu

Kata kata cinta terucap indah
Mengalir berzikir di kidung do’a ku
Sakit yang ku rasa biar
Jadi penawar dosaku

Butir butir cinta air mataku
Terlihat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya Ilahi Muhasabat cintaku

Tuhan kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku dengan Mu

Read more
5

PERLUKAN KOMEN

Kepada pembaca yang budiman..

saya sedang re-construct blog saya yang sudah lama "berhabuk" ni...saya perlukan komen-komen dari segi warna blog..tulisan dan apa sahaja yang berkaitan dengan artikel dan appearance blog ini..jazakumullah semua..
Read more
1

"AMPU-sana AMPU-sini " vs IKHLAS DALAM AMAL

Oleh : Nik Mohd Abduh Ibn Nik Mhd Nor

Berkata Ibn ‘Umar: “Kami masuk kepada pemerintah kami, lalu kami berkata kepada mereka berbeza dengan apa yang kami cakap apabila kami keluar dari mereka...” Kata Ibn ‘Umar: “Kami dahulunya (zaman Nabi s.a.w) menganggap itu sebagai nifak (perbuatan munafik)….”

[HR. Al-Bukhari]

Pengampu kepada pemimpin sebenarnya telah mewarisi satu masalah hati iaitu nifak atau munafik yang mana sikap ini wajib dihindari. Menjadi pengampu kepada pemimpin bukan perkara baru bagi masyarakat kita hari ini kerana si pengampu akan menjadikan ampuannya sebagai periuk nasi kepada dirinya. Atau lebih teruk lagi, mereka mengampu pemimpin dengan tujuan untuk mendapatkan jawatan dan pangkat sekaligus membuatkan dirinya terkenal di mata masyarakat. Saya sebagai penulis melihat suasana ingin sebagai satu perkara yang amat serisu kerana, golongan ini hanya akan menyebabkan rapuhnya istitusi kepimpinan itu. Mari kita lihat contohnya. Sewaktu seruan jihad dilaungkan Baginda SAW, golongan-golongan munafik ini akan memberikan pelbagai alasan dan dengan bahasa mudahnya menanam tebu di tepi bibir. Setiap kata-kata yang ditaburkan indah belaka dan di saat kesusahan datang, dialah orang yang pertama akan melarikan diri. Mari kita lihat situasi golongan ini di zaman Baginda SAW dalam satu hadis sahih yang berbunyi :

Diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri r.a:

‏أن رجالا من المنافقين في عهد رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏كانوا إذا خرج النبي ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏إلى الغزو تخلفوا عنه وفرحوا بمقعدهم خلاف رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏فإذا قدم النبي ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏اعتذروا إليه وحلفوا وأحبوا أن يحمدوا بما لم يفعلوا فنزلت ‏ ‏لا تحسبن الذين يفرحون بما أتوا ويحبون أن يحمدوا بما لم يفعلوا فلا تحسبنهم بمفازة من العذاب

"Pada zaman Rasulullah s.a.w orang munafik selalu tidak menyertai peperangan, malah mereka bergembira dengan sikap mereka tidak bersama Rasulullah s.a.w. Apabila Nabi s.a.w kembali, mereka mengemukakan berbagai alasan kepada baginda sambil bersumpah dan mengharapkan pujian terhadap apa yang mereka tidak lakukan. Lalu Allah s.w.t menurunkan ayat : Jangan sekali-kali engkau menyangka wahai Muhammad bahawa orang-orang yang bergembira dengan apa yang telah mereka lakukan itu dan mereka pula suka dipuji dengan apa yang mereka tidak lakukan, maka jangan kamu sangka mereka akan terselamat dari seksa "

[HR Muslim]

Mereka yang bersikap begini selalunya akan belot di waktu kegentingan melanda atau seperti mana yang digambarkan baginda SAW yang mana golongan munafik melakukan pembelotan dalam peperangan sebagaimana perang Uhud. Di dalam sebuah riwayat dari Zaid bin Thabit r.a :-

‏أن النبي ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏خرج إلى ‏ ‏أحد ‏ ‏فرجع ناس ممن كان معه فكان ‏ ‏أصحاب النبي ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏فيهم فرقتين قال بعضهم نقتلهم وقال بعضهم لا فنزلت ‏ ‏فما لكم في المنافقين فئتين

"Ketika Nabi s.a.w keluar ke peperangan Uhud, sebahagian daripada tentera yang mengikuti baginda membelot menyebabkan para sahabat menjadi dua pasukan. Sebahagian daripada para sahabat berkata: Kita akan membunuh mereka, manakala sebahagian lagi berkata: Kita tidak boleh membunuh mereka. Lalu Allah s.w.t menurunkan Ayat 'Yang bermaksud: Maka apakah yang menyebabkan kamu berpecah menjadi dua golongan kerana kaum munafik itu…."

Di suatu masa nanti, orang-orang kafir dan Munafik akan keluar dari Madinah untuk menemui Dajal. Diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a katanya: Rasulullah SAW bersabda:

ليس من بلد إلا ‏ ‏سيطؤه ‏ ‏الدجال ‏ ‏إلا ‏ ‏مكة ‏ ‏والمدينة ‏ ‏وليس ‏ ‏نقب ‏ ‏من ‏ ‏أنقابها ‏ ‏إلا عليه الملائكة صافين تحرسها فينزل ‏ ‏بالسبخة ‏ ‏فترجف ‏ ‏المدينة ‏ ‏ثلاث رجفات يخرج إليه منها كل كافر ومنافق

"Tidak ada negara (dalam dunia) melainkan akan dipijak (dilanda) oleh Dajal kecuali Mekah dan Madinah kerana setiap jalan dan lereng bukit dijaga oleh barisan Malaikat. Oleh itu Dajal akan turun (berhenti) di satu kawasan bernama Sibkhah (tanah kering lagi masin) maka Madinah bergegar sebanyak tiga kali, kemudian semua para Kuffar (orang kafir) dan para Munafik keluar dari Madinah menemui Dajal..."

(HR. Muslim)

Beginilah sikap pengampu yang dilabelkan Baginda SAW sebagai golongan munafik yang hanya akan meracuni sesebuah organisasi. Walaubagaimanapun, Baginda SAW telah menggariskan beberapa “hint” kepada kita untuk mengenali golongan ini. Hal ini disebut oleh dalam beberapa hadis riwayat Imam Muslim rahimahullah dalam kitab sahihnya yang berbunyi :

Hadis Abdullah bin Amru r.a katanya: Rasulullah SAW bersabda :

‏أربع من كن فيه كان منافقا خالصا ومن كانت فيه ‏ ‏خلة ‏ ‏منهن كانت فيه ‏ ‏خلة ‏ ‏من نفاق حتى يدعها إذا حدث كذب وإذا عاهد غدر وإذا وعد أخلف وإذا خاصم ‏ ‏فجر

"…Ada empat perkara jika sesiapa yang mempunyai empat perkara tersebut, maka dia merupakan orang munafik. Sesiapa yang bersifat dengan salah satu daripadanya bererti dia bersifat kemunafikan, sehinggalah dia meninggalkannya iaitu apabila bercakap dia berbohong, apabila membuat persetujuan dia mengkhianati, apabila berjanji dia menyalahi dan apabila berlaku pertikaian dia melampaui batas…."

(HR. Muslim)

Sikap lembut lidah dari sutera ini menyebabkan ramai pemimpin termakan dengan kata-kata golongan ini. Di hadapan pemimpin, apa sahaja sanggup dilakukan. Kata-kata manis dan janji-janji manis yang ditaburkan di hadapan pemimpin hanya akan tinggal tersisa apabila sesuatu yang dijanjikan datang dan menimpa sang pengampu tadi. Inilah barah yang menghantui diri kita…!

Sikap mengampu atau berbaik-baik dengan pimpinan atas tujuan tertentu merupakan sesuatu yang sangat tercela dan terbabas jauh daripada tuntutan syarak. Melalui pengalaman-pengalaman bekerja di bawah Non-Government Organizations (NGO), saya dapati perkara ini telah menjadi darah daging kepada sesetengah individu yang ingin dikenali ramai orang menggunakan jalan “short cut” dan ingin memegang sesuatu jawatan tanpa kelayakan. Hal amat serius dan ia akan membarah sekiranya golongan ini dibiarkan terus merayap di sekeliling institusi kepemimpinan atau lebih mudah lagi penyakit ini ibarat kanser payu dara yang tidak dirawat seawal mungkin yang hanya akan menyebabkan kematian kepada pesakitnya setelah keadaan menjadi terlalu parah. Jatuh bangun sesebuah institusi pemimpin bergantung kepada ikhlasnya mereka bekerja dan saling bergandingannya mereka dalam melaksanakan sesuatu agenda atau menguruskan sesuatu perkara.

Sang pengampu kebiasaannya akan menggunakan apa sahaja cara untuk mendapatkan sesuatu yang mereka ingini. Contohnya, mereka akan mendampingi para pemimpin setiap masa dan menjadikan dirinya seolah-olah individu penting dalam setiap perkara walaupun pada hakikatnya pemimpin tersebut tidak pun memerlukan dirinya. Dan, sebenar mereka tidak pun mempunyai kelayakan pun untuk memiliki sesuatu jawatan ataupun tempat dalam sesuatu organisasi. Sikap pengampuan ini akan muncul dan terserlah tatkala golongan ini mendapati terdapat ruang dan peluang untuk dirinya mencapai sesuatu contohnya dalam perebutan jawatan. Mereka tidak pun sedar bahawa diri mereka tidak layak, namun, apabila kehendak hati menguasi segalanya, apa pun yang dilakukan tidak terbatas kepada jalur-jalur syarak. Golongan yang layak diangkat adalah mereka yang cerdik, ahli ilmu dan berpengalaman. Bukannya yang menjaja nama dan kebaikan dirinya serta kelebihan-kelebihan yang ada pada dirinya supaya pemimpin termakan dengan kata-katanya dan terpengaruh “appearance”nya.

Ikhlaskanlah Dirimu..!

Menjadi satu kewajipan bagi setiap individu untuk melaksanakan sesuatu perkara ikhlas kerana Allah. Dalam ibadah, kita diminta untuk membersihkan hati kita daripada sifat Nifak dan mengambil kesempatan. Begitu juga dalam kita berorganisasi atau dalam kita bergaul denga para pimpinan. Sikap menangguk di air keruh adalah salah satu faktor pencemar dan pelumpuh sesebuah gagasan sesebuah institusi atau organisasi.

Antara lain yang disebut oleh Rasulullah SAW adalah golongan ini akan memperlihatkan kehebatannya di hadapan para pemimpin agar mudah mendapat sanjungan, kepercayaan dan mudah dikenali oleh mereka. Kepetahan bercakap dan kelunakan suara serta “kethiqahan” yang melampau di hadapan pemimpin selalunya menjadi bahan pemudah cara untuk mencapai matlamat dan hasratnya. Inilah yang diisyaratkan dan diibaratkan oleh sesetengah orang-orang muda masa kini, “Pijak semut pun tak mati…!!” Apakah wajar sikap ini diwarisi dan apakah tindakan yang perlu kita ambil bagi menasihati golongan ini?

Di samping itu juga, ada sesetengah mereka yang suka menyelinap bagaikan sang buaya yang ingin menangkap mangsanya. Apabila ada perjumpaan atau keramaian yang dihadiri oleh para pemimpin, beliau akan menonjolkan kehebatan dirinya dan akan cuba menenggelamkan orang lain di hadapan pemimpin. Hal ini akan menyebabkan pemimpin tadi hanya nampak kebaikan pada dirinya dan kelemahan pada diri orang lain. Ada juga di kalangan mereka yang menjadi kaki pengangguk kepala dalam setiap perkara yang dikeluarkan oleh pemimpin tidak kira ianya menyalahi syarak ataupun tidak. Secara idealistiknya, apabila mereka nampak akan kesalahan-kesalahan pemimpin. Mereka tidak pula menasihati mereka dan adakalanya menelan sahaja asalkan dirinya tidak terbuang atau tersisih.

Nabi s.a.w. apabila ditanya: "Seseorang yang berperang untuk mendapatkan harta rampasan, seseorang yang berperang agar dipuji dan seseorang yang berperang untuk memperlihatkan kehebatannya, siapakah di antara mereka yang berada di jalan Allah?” Rasulullah menjawab: Sesiapa yang berperang untuk meninggikan kalimah Allah (tertegak), maka dia berada di jalan Allah….”

(HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW bersabda : “…Tiga perkara yang menyelamatkan hati seseorang Muslim dari kedengkian: Ikhlas dalam beramal kerana Allah, menasihati penguasa dan komitmen dengan jamaah kaum Muslimin…”

(HR. Imam Ahmad)

Syeikhul Islam Ibn Taimiyah rahimahullah berkata:

Taat kepada Allah dan Rasul-Nya wajib bagi setiap Muslim, taat kepada penguasa merupakan penguat ketaatan kepada Allah. Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasulnya dengan menjalankan ketaatan kepada penguasanya, pahalanya dijamin oleh Allah. Tetapi kalau taat kepada penguasa dalam hal-hal yang menguntungkan sahaja, bila diberi hal yang memenuhi kepentingannya ia taat dan sebaliknnya jika tidak diberi dia tidak akan taat, orang yang seperti itu pada hari akhirat tidak punyai bahagian (pahala)…

(Majmu’ al-Fatawa. 35/16-17)

Untuk itu, marilah kita sama-sama memuhasabah diri kita agar kita tidak termasuk di dalam golongan yang saya sebutkan sebentar tadi. Semoga Allah mengampuni diri saya dan setiap yang baik itu daripada-NYA dan yang buruk itu adalah dari kelemahan diri penulis. Raihlah keredhaan Allah dan hindarilah puji-pujian yang berlebihan kerana puji-pujian hanya akan membuatkan kita lupa dan lalai pada-NYA.

Read more