4

antara sabar dan keluh...








Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang..

p/s : saya harap tulisan saya kali ini bermanfaat buat semua rakan-rakan yang sedang resah gelisah..ku tujukan khas buat mereka yang hilang semangat bila dihentam dan dicerca ketika berdakwah..juga buat mereka yang selalu ditimpa musibah...dan untuk mereka yang seringkali dihantui pelbagai masalah..study..stress..kerja dan sebagainya...


LUMRAH KEHIDUPAN...

وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَىۡءٍ۬ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٍ۬ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٲلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٲتِ‌ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِينَ...... ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَـٰبَتۡهُم مُّصِيبَةٌ۬ قَالُوٓاْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيۡهِ رَٲجِعُونَ.. أُوْلَـٰٓٮِٕكَ عَلَيۡہِمۡ صَلَوَٲتٌ۬ مِّن رَّبِّهِمۡ وَرَحۡمَةٌ۬‌ۖ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُهۡتَدُونَ

".......And surely We shall try you with something of fear and hunger, and loss of wealth and lives and crops; but give glad tidings to the steadfast, Who say, when a misfortune striketh them: Lo! we are Allah's and lo! unto Him we are returning. Such are they on whom are blessings from their Lord, and mercy. Such are the rightly guided....."

“.....Dan sungguh akan Kami berikan cubaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (iaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.’ Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk...”
(Al-Baqarah: 155-157)


Selagi mana roda kehidupan terus berputar dan berpusing, selagi itulah seseorang itu tidak akan pernah lelah daripada menuai ujian dan cabaran hidup. Setiap musibah yang menimpa sebenarnya tanpa disedari akan mematangkan diri kita ; diri seorang mukmin. Kerapkali manusia menyalahkan diri dan juga takdir apabila ditimpa sesuatu musibah atau kecelakaan. Manusia tidak dapat lari daripada musibah dan ujian daripada Allah. Kalau sudah namanya ujian, tentu tidak manis dan enak didengari dan sebaliknya keseronokan dan nikmat itu yang sentiasa dikejari walaupun kita sebenarnya tidak berhak untuk memilikinya.


Berkata Al-Imam Al-Qurthubi:
Musibah adalah segala apa yang mengganggu seorang mukmin dan yang menimpanya.
(Al-Jami’ li Ahkamil Qur`an, 2/175)


Manusia juga seringkali lupa bahawa setiap ujian yang mendatang merupakan proses yang Allah jadikan kepada kita untuk lebih matang dalam mengatur hal hidup. Tidak ada seorang manusia pun yang mampu menepis segala ujian yang datang ; yang telah diatur siap oleh Allah SWT.

أَمۡ حَسِبۡتُمۡ أَن تَدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ وَلَمَّا يَأۡتِكُم مَّثَلُ ٱلَّذِينَ خَلَوۡاْ مِن قَبۡلِكُم‌ۖ مَّسَّتۡہُمُ ٱلۡبَأۡسَآءُ وَٱلضَّرَّآءُ وَزُلۡزِلُواْ حَتَّىٰ يَقُولَ ٱلرَّسُولُ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُ ۥ مَتَىٰ نَصۡرُ ٱللَّهِ‌ۗ أَلَآ إِنَّ نَصۡرَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ۬

"....Or think ye that ye will enter paradise while yet there hath not come unto you the like of (that which came to) those who passed away before you? Affliction and adversity befell them, they were shaken as with earthquake, till the messenger (of Allah) and those who believed along with him said: When cometh Allah's help? Now surely Allah's help is nigh...."


Apakah kamu semua mengira bahawa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian(ujian) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan Allah?....Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.....”
(Al Baqarah : 214)


YAKINLAH JANJINYA....

Manusia, memang sifatnya suka mengeluh, kecewa dan cepat putus asa. Manusia mudah lupa akan asal-usulnya. Lupa akan tuhannya. Lupa akan segala nikmat yang telah diberikan kepadanya. Lupa segala-galanya hanya kerana ujian yang sedikit yang mana jika hendak dibandingkan dengan cubaan yang tertimpa ke atas Baginda SAW, ujian tersebut tampak sangat kecil. Ketahuilah kalian, iman dan takwa sahajalah senjata utama yang mampu membatasi amarahnya dan mengawal nafus agar ianya berakhir dengan baik. Hati yang kosong tanpa iman akan membuahkan peribadi yang tidak sihat. Tanpa balutan inilah, manusia mula mencela dan menyalahkan takdir atas apa yang menimpa diri mereka.


Wahai saudaraku...

Janganlah bersedih atas kecelakaan dan musibah yang menimpa. Yakinilah kemarau yang panjang akan berakhir jua dengan hujan, begitulah juga dengan ujian yang bertubi-tubi datang melanda. Janganlah kita meletakkan diri kita sebaris dengan Bani Israel yang mudah lupa akan nikmat yang Allah berikan tatkala ada musibah yang menimpa diri mereka.


“Dan sungguh akan Kami berikan cubaan(ujian) kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar....”

(Al-Baqarah: 155)

Al-Imam At-Thabari rahimahullah ketika memberikan komentar terhadap ayat di atas, beliau mengatakn :

وَهَذَا إخْبَار مِنْ اللَّه تَعَالَى ذِكْره أَتْبَاع رَسُوله صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ مُبْتَلِيهمْ وَمُمْتَحِنهمْ بِشَدَائِد مِنْ الْأُمُور لِيَعْلَم مَنْ يَتَّبِع الرَّسُول مِمَّنْ يَنْقَلِب عَلَى عَقِبَيْهِ , كَمَا ابْتَلَاهُمْ فَامْتَحَنَهُمْ بِتَحْوِيلِ الْقِبْلَة مِنْ بَيْت الْمَقْدِس إلَى الْكَعْبَة , وَكَمَا امْتَحَنَ أَصْفِيَاءَهُ قَبْلهمْ

“...Ini merupakan berita daripada Allah kepada para pengikut Rasul-Nya, bahawa DIA akan menguji mereka dengan perkara-perkara yang berat, supaya diketahui orang yang mengikuti Rasul dan juga orang yang berpaling(daripada dakwahnya)....hingga akhir ayat..”
(Jami’ul Bayan, 2/41)


Ibnul Qayyim rahimahullah ada menyebutkan dalam kitab Madarijus Salikin : “...Sabar adalah menahan jiwa dari keluh kesah dan marah, menahan lisan dari mengeluh serta menahan anggota badan dari berbuat tasywisy (tidak lurus). Sabar ada tiga bentuk : Sabar dalam berbuat ketaatan kepada Allah, sabar daripada maksiat, dan sabar dari ujian Allah...."


Alangkah beruntungnya sekiranya seorang mukmin itu ketika berhadapan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku padanya, dia mensyukurinya. Dan jika ujian itu datang berupa kesulitan, kesusahan, kemiskinan, kelaparan, musibah dan sebagainya, maka dia bersabar dengannya tanpa ada keluh kesah.

وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥ وَلَا تَنَـٰزَعُواْ فَتَفۡشَلُواْ وَتَذۡهَبَ رِيحُكُمۡ‌ۖ وَٱصۡبِرُوٓاْ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّـٰبِرِينَ

"....And obey Allah and His messenger, and dispute not one with another lest ye falter and your strength depart from you; but be steadfast! Lo! Allah is with the steadfast. ..."

"....Dan sabarlah sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.....”
(Al Anfal : 46)


Marilah kita bertanya kepada diri, apakah manfaatnya saat kita mengeluh dan terus menghilangkan pergantungan kita pada-NYA? Renung-renungkanlah kisah yang menimpa Ummu Salamah ini..yakinilah setiap ujian yang datang akan disusuli pula kenikmatan yang kita sedar ataupun tidak. Yang diperolehi terus ataupun yang tertunda.


Diriwayatkan di dalam hadis riwayat Imam Ahmad yang berbunyi begini :
"...Ummu Salamah berkata: “...Tatkala Abu Salamah meninggal, aku mengucapkan istirja’ dan mengatakan: ‘Ya Allah, berilah daku pahala bagi musibah yang menimpa daku dan berilah ganti bagiku yang lebih baik daripadanya..." Kemudian aku berfikir kiranya siapakah orang yang lebih baik bagiku daripada Abu Salamah? Maka ketika selesai masa ‘iddahku, Rasulullah SAW datang meminta izin untuk masuk (rumahku) di mana waktu itu aku sedang menyamak kulit. Lalu Rasulullah SAW pun melamarku.Tatkala Nabi SAW sudah selesai daripada pembicaraannya, aku pun berkata: ‘....Wahai Rasulullah, sebenarnya saya berkehendak untuk dilamar tapi saya seorang wanita yang sangat cemburu. Saya bimbang, anda akan melihat daripada saya sesuatu yang nantinya Allah akan mengazab saya kerananya. Saya juga orang yang sudah berumur dan banyak anak.." Nabi SAW pun bersabda: "...Adapun apa yang engkau sebutkan tentang sifat cemburu, niscaya Allah akan menghilangkannya....Dan apa yang engkau sebutkan tentang umur maka aku juga sama (sudah berumur). Dan yang engkau sebutkan tentang banyaknya anak, maka anakmu adalah tanggunganku..." Aku berkata: "...Aku menyerahkan diriku kepada Rasulullah..." Lalu beliau menikahiku.Ummu Salamah berkata setelah itu: “....Allah telah menggantikan untukku yang lebih baik dari Abu Salamah, iaitu Rasulullah SAW....”
(Hadis Riwayat Imam Ahmad)

Seorang mukim itu dia akan melihat dengan mata hatinya bahawa perit jerih dan pahitnya kehidupan dunia itu adalah suatu hal yang manis di akhirat dan manisnya dunia merupakan perkara yang pahit di negeri akhirat nanti. Mereka akan meyakini bahawa setiap yang Allah jadikan itu ada hikmah disebaliknya. Dalam kesusahan itu ada bahagianya dan dalam tenang itu kemungkinan ada sengsaranya.....

"....Ya Allah sesungguhnya aku bermohon kepada-Mu syurga beserta segala sesuatu yang boleh mendekatkan kepadanya dari perkataan dan perbuatan, dan aku berlindung kepada-Mu dari Neraka beserta segala sesuatu yang boleh mendekatkan kepadanya dari perkataan dan perbuatan......"
(Hadis Riwayat Imam Ahmad; disahihkan oleh Syeikh Nasiruddin Al-Albani dlm As-Sahihah no.1542)


wassalam...

dr.nik mohd abduh b nik mhd nor
seri nibong - pulau pinang..


"..menangislah kerana sikap keras kita.."

Read more